Minggu, 14 Februari 2016

Menerapkan POSITIVE PARENTING - Sumbangsih Kita Bagi Indonesia

Di jaman yang makin penuh tantangan ini, mengasuh dan menghantarkan putra-putri kita menjadi pribadi tangguh kebanggaan Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Tak banyak orangtua yang mendapat kesempatan berlatih untuk menerapkan prinsip "Positive Parenting", yang disesuaikan dengan tahapan-tahapan tumbuh kembang anak.



Dari berbagai sumber, Dancow Parenting Center menyarikan 5 prinsip "Positive Parenting", yaitu:


1. Lingkungan yang aman dan mendukung untuk bereksplorasi
https://youtu.be/EmQbyu2T7LA


2. Perhatian dan dukungan positif awal tumbuh percaya diri
https://youtu.be/FVMAoCWv1C0


3. Menanamkan nilai-nilai positif secara konsisten awal tumbuhnya tanggungjawab
https://youtu.be/QPqXPh0bqE4


4. Pemahaman dan stimulasi yang sesuai awal tumbuh optimal
https://youtu.be/q3fPEe97IRE


5. Mengatasi stres awal komunikasi positif dengan Si Kecil
https://youtu.be/CwH1IhyMWHM







Salam Bhakti Buat Indonesia!





Sabtu, 13 Februari 2016

Males Jalan Kaki Karena Males Ganti Daster? :D



Halo, Warga Bugar Tasikmadu!

Bisa sehat tanpa olahraga teratur?
Klo ada yang bilang gitu, jangan percaya! 
Olahraga itu seperti menabung kesehatan dengan teratur, sehingga di usia lanjut nanti kita tetap bugar, kalau sakitpun tidak ambruk separah lainnya.
Ibaratnya mobil, kalau dirawat dengan baik kan juga awetnya lebih lama.



Sebenernya olahraga yang paling murah tapi tetep efektif itu adalah jalan kaki cepat secara teratur. Masalahnya, seringkali kita lebih banyak cari excuse (alasan) daripada exercise. :)
Yang paling sering terdengar adalah, "Gak ada waktu", "Malas ganti baju klo harus olahraga keluar rumah", dan sebagainya.

Nah...siapa bilang olahraga harus keluar rumah dan harus ganti baju?
Boleh kok tetep pakai daster batik adem.
Boleh juga sambil aktivitas di dalam rumah.
Boleh pagi, siang, atau sore.
Boleh sendirian, boleh rame-rame.
Boleh sambil berdiri, duduk juga gak papa.
Jalan di tempat sambil masak, setrika, dan sebagainya.

Hayoooooo...masih mau cari alasan apa lagi???
Coba dulu, rutin setiap hari.
Dijamin jadi ketagihan deh!


Ada banyak contoh di Youtube, ini beberapa di antaranya :

https://youtu.be/njeZ29umqVE

https://www.youtube.com/watch?v=_aI6LNdiNdM

https://www.youtube.com/watch?v=TOrfPlH5nCk

https://www.youtube.com/watch?v=odLHCvtWbPA

https://www.youtube.com/watch?v=EVQApuyW_ZA


Salam Bugar dan Cerdas!

MASAKAN SEHAT HARUS TETAP LEZAT!

Hai, Ibu-Ibu Cerdas Tasikmadu!
Pagi ini pada bingung mikir masak sesuatu yang sehat dan lezat buat keluarga tersayang?
Kadang orang bilang makanan sehat itu gak enak, gak berasa, gak cantik, dan sebagainya...
Jangan salaaaaaah!

Ada orang-orang baik hati yang membagikan resepnya lewat internet.
Intip tautan-tautan berikut ini, sesuaikan dengan apa yang kita miliki & sukai,
lalu rasakan bahagianya melihat seluruh anggota keluarga menikmatinya!


1. Resep.org                                   http://resep.org/

2. Resep Koki                                http://resepkoki.co/

3. Menu Resep Masakan            http://www.menuresepmasakan.com/

4. Masakan Indonesia Enak     http://resepcaramemasak.info/


Masih buaaaanyaaak lainnya, silakan browsing, praktek, lalu undang kami untuk icip-icip yaaaaa...
Salam Sehat dan Sejahtera!!




Go Green = menanam pohon supaya kampung kita hijau?


Yup... tentu saja!
Tapi itu saja belum cukup!
Ternyata banyak hal lain yang bisa kita pikirkan untuk itu.




Yang penting, dalam setiap tindakan di kehidupan sehari-hari, kita 'sensitif' dan mempertimbangkan dengan bijak energi yang kita pergunakan...termasuk waktu mau belanja, ngeprint, dan sebagainya.


Kami mengutip "Think Green" dari website GoGreen.ae.
Yuk..kita kulik satu-persatu, dan menjadikannya kebiasaan 'hijau' Warga Tasikmadu!




REDUCE (mengurangi)
 
… Konsumsi Anda
 
  Setiap kali hendak membeli sesuatu, pikirkan baik-baik apakah memang Anda memerlukannya. Setiap kali kita membeli sesuatu, tentu akan ada potensi menambahkan sampah yang akan kita buang kelak.
 
… Sampah Anda
 
  • Mencetak dan memfotokopi hanya apabila sangat diperlukan
  • Apabila memungkinkan, lakukan fotokopi bolak-balik
  • Lakukan pengeditan dokumen di komputer, jangan di kertas
  • Gunakan e-mail untuk mengurangi penggunaan kertas
  • Simpan dokumen dalam bentuk elektronik
  • Ubah pengaturan marjin halaman dokumen Anda. Default-nya adalah 1,25 inci di semua sisi. Dengan menguranginya menjadi 0,75 inci, jumlah kertas yang dipergunakan akan berkurang sebesar 5%
 

… Konsumsi energi Anda
 
  • Matikan lampu dan alat-alat elektronik lain yang tidak diperlukan
  • Gunakan pencahayaan alami semaksimal mungkin
  • Gunakan pakaian sesuai musimnya
  • Gunakan air dingin untuk mencuci
  • Tutup jendela dan pintu ruangan yang menggunakan AC
  • Pastikan bahwa setiap membeli peralatan elektronik, Anda memilih alat yang menggunakan daya listrik rendah
  • Minimalkan penggunaan screen savers di komputer Anda
  • Tambahkan jarak antara kulkas dengan dinding, sehingga sirkulasi udara cukup dan kulkas dapat menggunakan energinya dengan efidien.


 
… Konsumsi bahan bakar Anda
  • Gunakan kendaraan bermotor sebijak mungkin. Pilih yang hemat bahan bakar, dan pertimbangkan baik-baik urgensi Anda menggunakan kendaraan tersebut.
  • Parkir kendaraan bermotor anda di tempat yang teduh, karena bahan bakar mudah menguap di tempat yang panas.
 
 
REUSE
 
   
Gunakan kreativitas Anda untuk menggunakan kembali barang-barang bekas yang tak dapat dihancurkan oleh bumi
 
RECYCLE
  • Gunakan kantong atau tas dari kertas daur ulang untuk mengemas bingkisan. Setelah dirobek, kertas kado akan berakhir di tempat sampah, sedangkan kantong atau tas masih dapat disimpan untuk dipergunakan kembali.
  • Produksi kertas daur ulang hanya menggunakan 1/2 jumlah air dan 3/4 jumlah energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kertas baru.
  • Setiap ton kertas daur ulang menghemat hampir 400 galon minyak dan 17 pohon
  • Mendaur ulang kaleng minuman ringan akan menghemat energi dan mengurangi polusi sebesar 95% produksi kaleng baru
  • Energi yang dihemat dengan mendaur ulang sebuah kaleng minuman ringan dapat digunakan untuk menyetel televisi selama 3(tiga) jam.

Sahabat Bijak Tasikmadu, 
ayo mulai kebiasaan hijau-mu!




Sandwich Generation : Kekayaan dan Tantangan


Sejak tahun 2006, istilah "Sandwich Generation"
bisa kita jumpai dalam Oxford English and Merriam Websters Dictionary, maknanya adalah generasi yang berada di tengah rentang usia, menjadi pengasuh/ caregiver bagi orang tua / kakek-neneknya, dan sekaligus bagi anak/ cucunya.

Banyak yang memandang ini sebagai kesempatan untuk belajar dan berbakti secara maksimal kepada orang-orang yang telah berjasa membesarkannya, sementara mereka sendiri berada di usia yang sudah cukup matang. Namun di sisi lain tak dapat dipungkiri bahwa mereka sendiri juga sudah memiliki tanggungan keluarga yang penuh dinamika. Di saat kondisi fisik dan ekonomi sedang bersahabat, serta keluarga dalam keadaan baik-baik saja, maka semua akan tampak mudah. Masalah baru akan mulai terasa saat ada perubahan dalam keseimbangan tersebut.

Ketika anak perlu biaya sekolah, suami baru di_PHK, dan orangtua tiba-tiba harus dibawa ke rumah sakit karena stroke, bagaimana rasanya?

Ketika sedang sakit gigi lalu orang tua minta ditemani jalan-jalan ke pasar seperti kebiasaannya waktu muda, bagaimana cara menjawabnya?

Ketika kita sudah berhasil mengumpulkan sedikit uang dengan susah payah untuk liburan bersama keluarga, lalu nenek yang berada di luar kota minta dijemput dengan biaya yang tidak sedikit, mana yang harus diprioritaskan?

Karena setiap keluarga memiliki keunikannya masing-masing, tidak akan pernah ada satupun situasi yang sama persis, sehingga kita yang sedang berada di tengah kedua generasi tersebut juga tidak bisa menggantungkan diri kepada nasehat orang lain.


Angela Stringfellow dalam SeniorHomes.com terbitan 17 Januari 2014 memberikan beberapa tips tentang hal tersebut, dan di bawah ini kami menyarikannya bagi Anda. 

1. Perhatikan kesehatan fisik dan mental Anda sendiri. Pastikan bahwa Anda menjalani pola hidup sehat : cukup tidur, makan seimbang, berolahraga, beristirahat, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan. 





2. Komunikasikan apapun yang Anda lakukan dan rasakan. Acapkali kita merasa sungkan atau khawatir bahwa keresahan kita menjadi beban bagi anggota keluarga lain, baik pasangan maupun saudara kandung, sehingga beban tersebut kita simpan sendiri dan terus menumpuk menjadi gunungan beban yang lebih besar dari hari kehari, sementara kekuatan kita terus berkurang. Mengkomunikasikannya dengan baik akan membawa kemungkinan bantuan pemecahan masalah dari siapapun yang kita ajak berbagi.

3. Cari dan Terima pertolongan. Bagi orang-orang yang terbiasa hidup mandiri, hal ini adalah sesuatu yang harus dilatih. Ingatlah selalu bahwa kita semua memiliki keterbatasan. Jangan tersinggung apabila Ibu menolak sayur lodeh yang kita buat dengan susah payah lalu menyantap dengan lahap sayur lodeh yang dibawakan oleh Ibu Toni tetangga kita. Simpan saja itu sebagai memori, sehingga suatu saat kelak apabila Ibu sedang susah makan (dan ini sering terjadi pada orang tua), kita bisa menawarkan, "Apakah Ibu ingin dimasakkan sayur lodeh oleh Ibu Toni?". Di saat lain, kita juga akan dapat menawarkan pertolongan yang sama kepada Ibu Toni, bukan?


4. Kenali Sumberdaya di Sekitar. Perhatikan dan catat dengan seksama, di mana kita bisa menemukan rumah sakit, dokter, ambulans, asisten sementara, kursi roda, dan sebagainya. Kadang kita bisa jadi sangat bingung kalau harus bertugas beberapa hari ke luar kota, sementara di rumah ada anak-anak dan orang tua yang perlu mendapat perhatian khusus, karena kita tidak tahu bahwa di dekat rumah kita sebenarnya ada pengasuh/ asisten yang bisa melakukannya.

5. Pastikan bahwa Anda mengenali tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan orang-orang tercinta yang berada dalam asuhan Anda. Bisa dokter, ahli gizi, fisioterapis, perawat, dan sebagainya.



Semoga tips yang kami bagikan kali ini bermanfaat!
Salam sehat!


Janji Tasikmadu : Menjadi Masyarakat Yang Tumbuh Cerdas Bersama


Masyarakat cerdas yang bergerak sinergis adalah penggerak suatu bangsa, dan sekaligus menjadi tujuan pergerakan bangsa itu sendiri.




Bayangkanlah bahwa Anda tinggal di Desa Blublub yang anggota masyarakatnya tidak pernah saling bertegur sapa, sibuk sendiri-sendiri mengejar tujuan masing-masing.

Ketika tiba-tiba ada pohon tumbang menghalangi jalan di depan rumah Anda, tak ada yang akan membantu menyisihkannya.

Ketika perut isteri Anda mulas-mulas hendak melahirkan, sementara tiada orang lain yang bisa dititipi menjaga ketiga putra Anda, tiada seorangpun yang bisa diajak berbagi peran.

Ketika aliran air yang menghidupi sawah Anda terputus karena salurannya dibuntu oleh petani di petak sawah sebelah, Anda hanya bisa menggerutu.

Ketika kompor di dapur Anda belum dimatikan lalu meledug dan menyebabkan kebakaran sementara Anda bekerja di kantor berjarak 35 kilometer dari rumah, tiada yang mempedulikan hingga rumah Anda ludes dilalap si Jago Merah.

Ketika Ibu yang sangat Anda cintai tiba-tiba mengalami sesak nafas berat di rumah Anda, sementara tiada seorangpun di situ yang paham pengananan kejadian semacam itu, beliau berpulang tanpa memperoleh bantuan di akhir hayatnya.

Kejadian-kejadian di Desa Blublub tersebut bisa jadi tidak terjadi dalam kehidupan kita, namun banyak hal lain bisa terjadi apabila masing-masing anggota dalam masyarakat kita hidup dalam zona egoismenya masing-masing. Semua berlomba memenuhi kebutuhannya sendiri, tanpa menyadari bahwa tumbuh sendirian tak akan membuat hidup menjadi aman dan nyaman.

Mari kita berjanji saling menguatkan, saling mencerdaskan, dan bersama menjadikan Tasikmadu 'rumah' yang nyaman bagi semua.